Konferensi Pers World Toiled Summit 2013 : Keterlibatan Kementerian PU Dalam Akses Sanitasi Sehat

sigerus
0
Jakarta, 23 Juli 2013.   Direktur Pengembangan PLP Kementerian PU, Djoko Mursito, memastikan akses sanitasi layak di Indonesia baru mencapai 55,60%, artinya masih ada sekitar 40 juta masyarakat yang melakukan praktek Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau sekitar 26 persen penduduk indonesia masih melakukan sanitasi terbuka "Ada yang di sungai, di laut, dan di daratan. 

Dengan adanya kondisi tersebut percepatan perbaikan sanitasi memang sangat dibutuhkan. Terlebih, 2013 ini merupakan tengat waktu target pencapaian MDGs 2015. “Di mana, pada tahun tersebut sebesar 62,40% penduduk Indonesia harus sudah terpenuhi dengan akses sanitasi layak,” Kata Djoko, saat konferensi pers World Toilet Summit di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, 22 Juli 2013. 

Angka ini menurut Joko masih memperlihatkan gap yang sangat besar bagi masyarakat yang belum memiliki akses sanitasi seharusnya hal ini menjadi kewajiban bukan hanya pemerintah pusat tetapi juga didukung pemerintah daerah, lembaga donor maupun masyarakat dilibatkan bersama dalam perbaikan sanitasi.

Kementerian PU sendiri telah menganggarkan untuk membangun sistem sanitasi terpadu (sewerage system) di 13 kota di Indonesia. "Pembangunan fasilitas ini membutuhkan anggaran besar diantaranya untuk penyediaan lahan, jaringan pipa ke pelanggan, pengolahan limbah, dan konstruksi," ujar Joko. 

Pihaknya juga menyiapkan sistem sanitasi komunal yang diperuntukkan bagi 100 sampai 200 kepala keluarga di sejumlah daerah di Indonesia, jelas Joko. 

Disisi lain, Direktur Pemukiman dan Perumahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Nugroho Tri Utomo mengatakan rendahnya akses karena agak sulitnya mengubah paradigma masyarakat tentang pentingnya sanitasi bersih. "Ini bukan persoalan uang, tapi persoalan kesadaran masyarakat," ujarnya.

Lebih jauh Nugroho mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan Rp3 triliun untuk penanganan sanitasi di berbagai daerah sedangkan pemerintah daerah sendiri masih banyak yang mengalokasikan kurang dari 2 persen untuk sanitasi. 

World Toilet Summit 2013 dijadwalkan digelar 2-4 Oktober mendatang di Kota Solo, Jawa Tengah, tepatnya di The Sunan Hotel Solo. Dipilihnya Kota Solo sebagai tuan rumah, adalah karena kota tersebut dinilai sebagai kota yang paling aktif dalam merespons dan menggiatkan isu-isu sanitasi. (sigerus)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)