Mengenal Sosok Duta Sanitasi 2012 Provinsi Bali

sigerus
0


Muhammad Ridho Firdaus, Sosok Remaja Juarai 400 Kompetisi Lukis Sederhana dan Rendah Hati

Mari kita mengenal kembali sosok duta sanitasi 2012, Sosok remaja berprestasi ini karena dari pekerjaan ayahnya yang menggeluti dunia perbengkelan mobil. Rumah sekaligus bengkel yang ditinggali beralamatkan di Jalan Gambuh Kota Denpasar, arah menuju ke Terminal Ubung Denpasar. Tak usah merasa susah mencarinya, karena bengkel terkenal yang ada di Jalan Gambuh hanya ada 1, yakni bengkel Ridho.

Pak Ridho memiliki 2 putra. Yang pertama , Muhammad Ridho Firdaus lahir di Lumajang pada tanggal 19 Maret 1999 ini memiliki bakat melukis sejak kecil. Serta adiknya Muhammad Ridho Yusuf yang masih duduk di bangku SD kelas 2.

Oleh orangtuanya, Ridho Firdaus sering diikutkan lomba mewarnai dan melukis. Karena bakat alami disertai seringnya berlatih, Firdaus sering pulang dengan membawa kemenangan sebagai juara. Al hasil, semua kejuaraan yang pernah diikuti Firdaus selalu mendatangkan kebahagiaan. Kalau nggak juara 1, melesetnya adalah juara ke-2. Dan tanpa pernah disadari sudah terkumpul 400 penghargaan kejuaraan melukis dan desain. Prestasi remaja sederhana ini dan walaupun seabreg prestasi, tak terpancar kesombongan dari wajah dan tutur katanya.

Ayah Firdaus memang orang sederhana yang menyewa sebuah ruko kecil berukuran sedang. Di depannya dipergunakan untuk kerja bengkel, dan dalam ruko digunakan tempat tinggal Pak Ridho bersama keluarganya.

Muhammad Ridho Firdaus dari kecil sampai kelas 1 SMA ini (Firdaus sekarang duduk di kelas 1 IPS SMA 3 Denpasar) semua kejuaraan berkesan. Selain bisa menang, ada hadiah uang juga , dan banyak kenangannya. Waktu masih di SMP 3 Denpasar, pernah menang Kompetisi Narasi dan Lukisan dari Kemen PU. Menang sebagai Duta Sanitasi 2012 Propinsi Bali. Mewakili Bali di tingkat nasional. Ikut menemani Pak Mangku Pastika (Gubernur Bali-red) bila ada tamu dinas di Kantor Gubernur.”, jawab Firdaus.

” Kulo sebagai ibu’e nggeh kedah nemani , Pak. Wonten tamu kalihan Gubernur, kulo ngancani anak kulo. (Saya sebagai ibu juga menemani Firdaus menemui tamu Gubernur Bali di tempat dinasnya).”, tutur ibu Firdaus kepada saya.

“Sebenarnya saya juga senang. Namanya orang biasa, Pak. Ndak pernah ikut hadir di pesta jamuan orang-orang pejabat dan kaya seperti itu, ya rasanya senang,” ibu Firdaus bercerita lagi.

“Sampai ada seorang ibu guru tetangga saya nanya,”lho kamu disini ngapain? Ini khan tempat pejabat berkumpul?” kulo njeh lantas cerita menawi anak kulo niku “Duta Sanitasi”, lanjut ibunya bercerita.

Ada rasa keharuan menyelinap di dada. Betapa lugu dan sederhana keluarga Pak Ridho. Sampai-sampai mereka seolah diragukan kehadirannya saat ikut menjamu tamu Gubernur dalam rangka Firdaus menjalankan tugas sebagai Duta Sanitasi Propinsi Bali tahun 2012.

Pengalaman seru lainnya, saat Firdaus mengikuti lomba lukis Mural untuk Honda. Yakni melukis dengan media tembok kosong dengan cat sendirian (bukan team). Dibutuhkan 4 hari lamanya menyelesaikan lomba mural, dengan pengerjaan lukisan dari pagi sampai sore. Dan ibunda Firdaus pun setia mengantarkan makan siang Firdaus ke tempat lomba dan menemaninya hingga selesai.

Adik mas Firdaus, Muhammad Ridho Yusuf ternyata juga tak mau kalah dengan kakaknya.
Sejak kecil , Yusuf pun juga sudah menampakkan bakatnya yang sama dengan sang kakak dan ikut berhasil menjuarai berbagai kompetisi melukis. Yang paling membanggakan adalah Yusuf berhasil menjuarai Lomba Melukis anak-anak produk sebuah susu anak dan berhadiah jalan-jalan ke Malaysia. Di tahun 2014 bulan Juli kemarin, Ibu bersama Firdaus dan Yusuf akhirnya berkesempatan jalan-jalan ke Johor Baru, Malaysia selama 4 hari. Banyak kenangan manis selama mereka disana, seperti yang terekam dalam gambar di bawah ini.

Keahlian Firdaus melukis ternyata tidak hanya sebatas di kanvas saja. Ia bisa juga melukis dengan berbagai macam media lukis selain kanvas. Seperti pin, cangkir, kaos, kain, dinding/tembok, juga desain di komputernya.

Jika anda berkunjung ke rumah Firdaus, akan dapat langsung melihat banyaknya piala yang terpajang di rumah kontrakan keluarga mereka yang mungil. Hingga loteng atas seperti sudah tidak cukup memuat piala-piala itu. Hasil lukisan kaligrafi milik Firdaus juga menghiasi ruang tamunya. Firdaus juga pernah memenangi Lomba Kaligrafi di MTQ Propinsi Bali.

Firdaus bukan hanya menjadi ikon remaja berprestasi untuk lingkungannya. Ia pun kini menjadi guru melukis kaligrafi di Taman Pendidikan Al Qur’an di Kampung Jawa Jalan Ahmad Yani Denpasar Utara. Juga sering didapuk sebagai juri berbagai macam lomba kejuaraan. Sering juga diminta mendemonstrasikan keahliannya melukis di hadapan ribuan siswa SD-SMP se-Bali. Ada juga orang yang meminta keahliannya untuk dibuatkan lukisan potret keluarga ataupun potret pribadi. Sungguh kreatif dan ketrampilan Firdaus ternyata bisa menghasilkan dan mengharumkan nama keluarga, nama sekolah dan juga tentunya nama Propinsi Bali di tingkat nasional.

Sosok remaja berprestasi seperti Firdaus dan  tauladan remaja yang pantang menyerah dengan keadaan. Dilahirkan dalam keadaan kondisi keluarga sederhana tapi prestasi menjulang dan mencorong hingga bisa mengangkat harum nama keluarga.

Kita wajib bersyukur  karena masih banyak remaja yang mungkin didominasi ketergantungan super ”manja” pada orang tuanya dengan menuntut banyak materi kepada orang tuanya dan tidak pernah mau tahu kesusahan orang tuanya. Berbeda dengan Firdaus, ia mandiri. Bahkan handphone yang ia pegang adalah hasil dari memenangi lomba. Setiap hari untuk transportasi, Firdaus memakai sepeda. Termasuk saat berangkat mengajar kaligrafi di TPQ. Sungguh, Firdaus adalah teladan kesederhanaan buat anak sebayanya.

Sederhana, lugu dan berprestasi, itulah Muhammad Ridho Firdaus.


sumber : http://sosok.kompasiana.com/2014/12/25/ridho-firdaus-juarai-400-kompetisi-melukis-dan-tetap-rendah-hati-712640.html

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)