Keberhasilan Program Sanitasi Ditentukan Perubahan Perilaku

sigerus
0
Selain infrastruktur, faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan program-program sanitasi pemerintah adalah berubahnya perilaku masyarakat menjadi peduli sanitasi dan berperilaku hidup sehat dan bersih. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto saat konferens pers Gema Indonesia Peduli Sanitasi 2013, yang dilaksanakan di Eco Park Ancol dan merupakan salah satu rangkaian Jambore Sanitasai 2013.

“Berbagai upaya peningkatan infrastruktur sanitasi, yaitu persampahan, air limbah dan drainase, sebenarnya sudah banyak dilakukan baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat, namun akan tidak ada artinya, apabila tanpa diimbangi dengan perubahan perilaku masyarakat untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat,” tutur Djoko Kirmanto.

Djoko yakin, target MDG’s untuk akses aman sanitasi sebesar 62,41 persen dapat tercapai di tahun 2015, apabila masyarakat berbagai lapisan bahu membahu dan bekerja keras untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.

“Saya juga yakin, apabila anak-anak Indonesia yang hadir disini sebanyak kurang lebih 2000 orang dapat menjadi contoh bagi anak-anak lain di Indonesia, dan bahkan memberikan contoh kepada orang-orang yang lebih tua untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, maka cita-cita menuju Indonesia bersih dan sehat dapat semakin cepat diwujudkan,” tambah Djoko dihadapan para peserta Jambore Sanitasi.

Senada dengan Menteri PU, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan kementerian Kesehatan Tjandra Yoga A. mengatakan bahwa dari program sanitasi yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan, faktor perilaku masyarakat lah yang memegang peranan penting.

Yoga mengemukakan program Sanitasi dari Kementerian Kesehatan adalah Stop buang Air Besar Sembarangan (BABS), cuci tangan memakai sabun, pengolahan makanan dan minuman dalam rumah tangga, pengolahan limbah cair dan pengolahan limbah padat. “Infrastruktur tentu penting, tetapi perilaku masyarakat juga sama penting,” tutur Yoga.

Sementara itu, Menteri PU mengatakan bahwa saat ini Kementerian PU untuk kawasan DKI Jakarta sedang membangun proyek Sistem Pengelolaan Limbah Cair Terpusat.

“Itu sewerage Jakarta itu, namanya adalah sanitasi terpusat, artinya dari wc itu dipompa dan masuk ke pengolahan yang lebih besar. Ini membawa kotoran untuk diolah di penampungan, ini diterapkan di Jakarta dimulai dari kompleks dan perumahan, kita rencananya semua harus terpusat,” tambah Menteri PU. Djoko mengatakan bahwa program tersebut akan membagi menjadi 15 zona pelayanan berdasarkan kondisi geografisnya. (nrm)


sumber : http://www.pu.go.id



Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)