![]() |
HM Sa'bani (tengah batik abu-abu) bersama para Duta Sanitasi 2014 (Humas Prov Kaltim/Faja) |
“Melalui jambore dan pemilihan duta sanitasi ini, anak-anak diharapkan menjadi agen perubahan untuk mengkampanyekan gerakan sanitasi dan PLP. Dan ilmu yang didapat selama mengikuti jambore sanitasi ini harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di berbagai jenjang pendidikan, sehingga lingkungan kita bisa sehat,” kata Sa’bani pada pemilihan Duta Sanitasi dan penutupan Jambore Sanitasi Kaltim 2014 di Aston Grand Ballroom, Kamis (22/5) malam.
Sa’bani menjelaskan Kaltim merupakan wilayah yang hampir semua kabupaten/kotanya dilewati oleh aliran sungai, sehingga sangat penting untuk menjaga kelestarian sumber daya air untuk kelangsungan hidup sehari-hari masyarakat.
Diantaranya, Sungai Mahakam yang melintasi Samarinda, Kutai Kartanegara dan Kutai Barat. Sungai Karang Mumus dan Karang Asam di Samarinda, Sungai Sesayap di Tana Tidung, Sungai Segah di Berau, Sungai Kendilo di Paser. Saat ini, kondisi sungai-sungai tersebut sangat memprihatinkan karena terjadinya kerusakan hutan dan lingkungan.
“Duta Sanitasi hendaknya mampu menjadi pemicu dan pendorong untuk meningkatkan kepedulian terhadap sanitasi dan kebersihan lingkungan. Menjadi duta di lingkungan sekolah dan keluarga untuk menjaga ketersediaan air bersih bagi masyarakat,” jelasnya.
Jambore Sanitasi Kaltim 2014 diadakan pada 21-23 Mei yang diikuti sekitar 49 peserta, terdiri dari 25 peserta lomba karya tulis dan 24 peserta lomba poster. Peserta berasal dari sembilan kabupaten/kota se-Kaltim dan Kaltara, yakni Samarinda, Balikpapan, Tarakan, Bontang, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Bulungan, Penajam Paser Utara dan Tana Tidung. ( Humas Prov Kaltim/her)
sumber : antarakaltim.com