Forum Asia dan Pasifik ke-5 Pengelolaan 3R dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup RI, Balthasar Kambuaya, Selasa (25/2) di Surabaya. Tema forum tersebut ialah Multilayer Partnership and Coalition as the Basis for 3Rs Promotion in Asia and the Pacific. Turut hadir dalam acara tersebut Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Imam S. Ernawi mewakili Menteri PU, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Parliamentary Senior Vice Miister of Environment Jepang, Shinji Inoue dan Direktur UNCRD, Chikako Takase. Hadir juga Walikota Surabaya, Tri Rismaharini serta Deputi bidang Pengelolaan B3, Limbah B3 dan Sampah KLH, Rasio Ridho Sani.
Fifth Regional 3R Forum in Asia and the Pacific diikuti sekitar 400 peserta yang tersediri dari peserta internasional dari perwakilan negara maupun ahli dalam bidang 3R/manajemen sampah dan perwakilan organisasi bilateral, multilateral, dan perwakilan PBB; undangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Lingkungan Hidup, serta perwakilan pemerintah pusat dan daerah, perwakilan sektor swasta, lembaga penelitian dan akademisi, serta NGO/LSM; dan peserta lain yang diundang PBB maupun Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya berkata, “Masyarakat dunia saat ini, khususnya di kawasan Asia dan Pasifik memiliki kemajuan cepat dalam mewujudkan manfaat penerapan 3R (reduce, reuse, dan recycle) pengelolaan limbah dan sampah. Beberapa Negara di kawasan ini sudah mengadopsi penerapan prinsip-prinsip 3R dalam bentuk kebijakan, peraturan, strategi serta proyek percontohan skala nasional maupun daerah. Forum ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan sinergi kegiatan antar negara di Asia Pasifik”.
Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia dengan total penduduk mencapai 237 juta jiwa. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah menjadi 270 juta pada tahun 2025. Dengan jumlah tersebut pula, diperkirakan akan dihasilkan sampah sebanyak 130.000 ton/hari. Ini merupakan potensi yang besar sebagai sumberdaya (bahan yang dapat di daur ulang, sumber energi, dll). Namun, saat ini sebagian besar sampah masih menjadi sumber penyebab polusi. Pengurangan sampah untuk membatasi volume sampah yang dihasilkan harus segera dilakukan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan konsep Bank Sampah di beberapa provinsi. Hingga tahun 2013 terdapat 1.443 Bank Sampah di 56 Kota yang tersebar di 19 Provinsi. Sehingga, lebih dari 2 juta kg sampah per bulan berhasil diolah dengan adanya bank sampah. Selain itu, keuntungan ekonomi juga diperoleh langsung oleh masyarakat sebagai penabung. Ada beberapa aktivitas pengurangan sampah yang telah dikembangkan di Indonesia sebagai proyek percontohan 3R di beberapa provinsi. Kementerian Pekerjaan Umum telah membangun kurang lebih 525 fasilitas pengolahan sampah 3R pada periode 2010-2014.
Dirjen Cipta Karya Imam S Ernawi mewakili Menteri PU mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum juga telah membuat desain engineering untuk prototype alat pengumpulan dan pengolahan gas yang dihasilkan dari tempat pembuangan sampah. Beberapa kota juga telah membuat inovasi dalam pengelolaan gas dari Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) seperti Kendari, Bitung, Probolinggo, Banjar, Malang dan lain-lain serta pengelolaan gas pada fasilitas pengolahan 3R di Malang.
Sementara itu Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan Program Kampung Iklim yang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pelibatan masyarakat secara langsung dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Salah satu kegiatan mitigasinya adalah Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat terkait dengan Pewadahan dan pengumpulan, Instalasi Pengolahan, Pemanfaatan limbah padat serta Penerapan konsep zero-waste.(ind)
sumber : http://www.pu.go.id/
Pusat Komunikasi Publik
250214
Fifth Regional 3R Forum in Asia and the Pacific diikuti sekitar 400 peserta yang tersediri dari peserta internasional dari perwakilan negara maupun ahli dalam bidang 3R/manajemen sampah dan perwakilan organisasi bilateral, multilateral, dan perwakilan PBB; undangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Lingkungan Hidup, serta perwakilan pemerintah pusat dan daerah, perwakilan sektor swasta, lembaga penelitian dan akademisi, serta NGO/LSM; dan peserta lain yang diundang PBB maupun Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya berkata, “Masyarakat dunia saat ini, khususnya di kawasan Asia dan Pasifik memiliki kemajuan cepat dalam mewujudkan manfaat penerapan 3R (reduce, reuse, dan recycle) pengelolaan limbah dan sampah. Beberapa Negara di kawasan ini sudah mengadopsi penerapan prinsip-prinsip 3R dalam bentuk kebijakan, peraturan, strategi serta proyek percontohan skala nasional maupun daerah. Forum ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan sinergi kegiatan antar negara di Asia Pasifik”.
Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia dengan total penduduk mencapai 237 juta jiwa. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah menjadi 270 juta pada tahun 2025. Dengan jumlah tersebut pula, diperkirakan akan dihasilkan sampah sebanyak 130.000 ton/hari. Ini merupakan potensi yang besar sebagai sumberdaya (bahan yang dapat di daur ulang, sumber energi, dll). Namun, saat ini sebagian besar sampah masih menjadi sumber penyebab polusi. Pengurangan sampah untuk membatasi volume sampah yang dihasilkan harus segera dilakukan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan konsep Bank Sampah di beberapa provinsi. Hingga tahun 2013 terdapat 1.443 Bank Sampah di 56 Kota yang tersebar di 19 Provinsi. Sehingga, lebih dari 2 juta kg sampah per bulan berhasil diolah dengan adanya bank sampah. Selain itu, keuntungan ekonomi juga diperoleh langsung oleh masyarakat sebagai penabung. Ada beberapa aktivitas pengurangan sampah yang telah dikembangkan di Indonesia sebagai proyek percontohan 3R di beberapa provinsi. Kementerian Pekerjaan Umum telah membangun kurang lebih 525 fasilitas pengolahan sampah 3R pada periode 2010-2014.
Dirjen Cipta Karya Imam S Ernawi mewakili Menteri PU mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum juga telah membuat desain engineering untuk prototype alat pengumpulan dan pengolahan gas yang dihasilkan dari tempat pembuangan sampah. Beberapa kota juga telah membuat inovasi dalam pengelolaan gas dari Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) seperti Kendari, Bitung, Probolinggo, Banjar, Malang dan lain-lain serta pengelolaan gas pada fasilitas pengolahan 3R di Malang.
Sementara itu Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan Program Kampung Iklim yang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pelibatan masyarakat secara langsung dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Salah satu kegiatan mitigasinya adalah Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat terkait dengan Pewadahan dan pengumpulan, Instalasi Pengolahan, Pemanfaatan limbah padat serta Penerapan konsep zero-waste.(ind)
sumber : http://www.pu.go.id/
250214