Perubahan Perilaku Sanitasi Masyarakat harus segera dilakukan jika tidak maka negara ini hanya akan berkutat pada permasalahan sanitasi terus menerus.
Hal ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Undip Tinuk Istiarti Disampaikan dalam Workshop Penyegaran Kampanye dan Edukasi bidang Penyehatan Lingkungan Pemukiman oleh Kementrian PU, Kamis (7/11) di Hotel Horison Semarang.
"Merubah perilaku sangat sulit, masyarakat harus bisa berubah berdasarkan kesadaran dan hati nurani. Merubah perilaku tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena ini merupakan sebuah proses yang harus dilalui secara bertahap, yang minimal membutuhkan waktu 3 tahun." jelas Tinuk, dirilis dari undip.ac.id
"setiap tahun Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip menerima sekitar 450 mahasiswa baru, dan kami mewajibkan agar mahasiswa baru dapat memberikan pengertian kepada masyarakat disekitar betapa pentingnya kesehatan dan saitasi lingkungan"
"Kampanye sangat signifikan, dengan pendidikan yang tinggi dapat menggunakan media, namun di desa dengan tingkat pendidikan yang rendah dapat menggunakan kesenian" tambah Tinuk.
Mantan Rektor Undip Prof. Eko Budiharjo mengemukakan bahwa untuk berperilaku sehat masyarakat harus dipaksa dengan peraturan.
"Setelah dipaksa maka masyarakat akan melakukan peraturan dengan terpaksa, setelah terpaksa akan terbiasa, setelah terbiasa akan membudaya. Tentusaja hal ini harus diimbangi dengan reward dan punishment" ujarnya
Selain itu pakar Komunikasi Undip Hedi Pudjo Santoso Mengatakan bahwa saat ini untuk mengajarkan kampanye sanitasi dapat menggunakan sosial media.
"Penggunaaan sosial media seperti facebook dan twitter dapat digunakan sebagai kampanye sanitasi, keunggulan dari sosial media adalah biaya yang dikeluarkan relatif jauh lebih murah daripada kampanye menggunakan media lainnya. Untuk itu perlu dibuat wacana perlunya sanitasi di media sosial" ujarnya.
sumber : suaramerdeka.com
gb. sigerus