
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam sambutannya mengatakan, permasalahan sanitasi dan air minum tidak akan bisa ditangani hanya dengan penyediaan infrastruktur jika pola pikir dan pola tindak masyarakat masih belum berpola hidup bersih dan sehat. Namun, PU terus berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan dan penyediaan infrastruktur sanitasi dan air minum di seluruh Indonesia. Serta, guna mencapai target MDG’s yakni target penyediaan sanitasi sebesar 62% dan target pelayanan air minum sebesar 68%.

air minum yang layak masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah. Dari data BPS 2011, menunjukan akses sanitasi yang layak di Indonesia baru sebesar 55,6%. Padahal target MDGs untuk bidang sanitasi sebesar 62,41%. Dari target pelayanan akses air minum air minum sebesar 68,8% baru tercapai 55%. Sehingga masih sekitar 30 juta orang yang harus dilayani sanitasi dan air minum dalam satu – dua tahun ke depan.
Sementara itu, data lain dari UNICEF pada tahun 2011 tercatat masih sekitar 26% masyarakat masih buang air besar di tempat terbuka. Hal tersebut juga didukung dengan tingginya tingkat pencemaran air di Indonesia yang mencapai 76% dari 53 sungai di Pulau Jawa, Sumatra, Bali dan Sulawesi oleh bahan organik dan 11 sungai utama oleh bahan alumunium.

Untuk itu, penyediaan infrastruktur juga perlu didukung dengan pola hidup dan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Indonesia. Kampanye perubahan perilaku secara nasional mutlak diperlukan. Salah satunya dengan Pemilihan Duta Sanitasi dalam Jambore Sanitasi yang terdiri dari anak-anak sekolah di seluruh Indonesia. Jambore Sanitasi 2013 diikuti oleh 198 siswa/i dari seluruh Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan duta sanitasi yang berkualitas dan mampu menyampaikan pesan-pesan sanitasi untuk meningkatkan kepedulian dan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat. Duta santiasi akan mendapatkan pengetahuan mengenai sanitasi, permukiman layak huni dan berkelanjutan, kesehatan, teknik presentasi, pengembangan kepribadian, kreativitas anak dan kegiatan lainnya.

Menteri PU menambahkan, “Kami yakin masyarakat akan lebih tersentuh dan malu jika penyuluhan untuk mengubah pola pikir dan pola tindak hidup bersih dan sehat dilakukan oleh anak-anak. Para duta sanitasi juga menjadi agen pengenalan sanitasi ke daerah mereka masing-masing.”(ind)
sumber : http://www.pu.go.id