Terpilih Duta Sanitasi, Kampanye dengan Poster dan Karya Tulis
SAMARINDA – Sanitasi memiliki peran penting dalam pelestarian lingkungan. Kampanye tentang kebersihan untuk hidup sehat, juga dijalankan 60 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kaltim dalam ajang Duta Sanitasi. Melalui poster dan karya tulis, para pelajar itu secara gamblang mengingatkan publik, akan pentingnya menjaga lingkungan.
Perlombaan Duta Sanitasi yang dirangkai dengan penyuluhan HIV/AIDS dan Jambore Sanitasi ini, telah menghasilkan pemenang, wakil dari Samarinda dan Tarakan. Setelah melalui babak final Kamis (16/5) malam, utusan kedua kota itu masing-masing memenangi lomba untuk kategori poster dan karya tulis.
Untuk kategori poster, tim penilai memilih Fajar Hafini sebagai juara. Pelajar SMP 4 Samarinda ini meraih juara setelah mengampanyekan konsep 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) untuk hidup sehat, terutama dengan menjaga kelestarian air. “Tidak cukup dengan membersihkan, kita juga harus lingkungan bersih yang sudah ada,” ujarnya.
Dalam presentasinya, dia juga mengajak masyarakat untuk pandai memanfaatkan limbah menjadi hal berguna seperti pupuk. “Jadi, tidak ada alasan untuk membiarkan sampah-sampah yang ada,” katanya.
Sedangkan Arafah Nurhidayah yang sukses menyampaikan tulisan tentang ide-ide kreatif mengolah sampah, berhasil menjadi duta sanitasi untuk kategori karya tulis bertajuk Bersama Kita Peduli Sanitasi dan Air Minum. “Sangat bangga bisa menjadi yang terbaik tahun ini,” ucap pelajar SMP 2 Tarakan ini. Arafah mengatakan, bisa tampil percaya diri ketika presentasi, karena sudah terbiasa mempresentasikan karya tulis dengan berbagai tema.
Untuk mewakili Kaltim di tingkat nasional, kedua Duta Sanitasi ini mengaku sudah menentukan ide. “Tetap perlu arahan dari pembimbing,” ucap mereka beriringan.
Keberhasilan Fajar dan Arafah ini, disambut baik berbagai pihak, salah satunya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim. Joko Setiono, sekretaris Dinas PU Kaltim, memuji keberanian para peserta dalam mengampanyekan ide untuk kelestarian lingkungan.“Semua mungkin punya ide, tapi anak-anak ini mampu menyampaikannya dengan cara yang istimewa,” ujarnya.
Dia menyebut, selama ini sudah banyak kajian tentang cara menjaga dan melestarikan lingkungan, bahkan hingga level penelitian. “Ada banyak di Dinas PU. Tapi semua itu tak bisa berjalan tanpa kesadaran dari masyarakat. Seharusnya mereka yang tidak sadar itu malu dengan anak-anak yang tampil tadi,” katanya.
Sementara itu, Jumagianto, yang ditunjuk Dinas PU Kaltim sebagai konsultan individu kegiatan ini mengatakan, siap mendukung persiapan kedua Duta Sanitasi itu untuk bersaing di level nasional. Namun, dia juga berpesan kepada peserta lain yang tidak menang, untuk tak berhenti menyuarakan ide-ide mereka tentang kepedulian lingkungan. “Jangan berhenti sampai di ajang ini saja,” ujar Jumagianto, yang lima edisi menggelar kegiatan ini dalam lima edisi terakhir.
Sebelum pengumuman pemenang, malam puncak ajang Duta Sanitasi juga menampilkan aksi Teater Mahardika. Kelompok Teater asal SMA 8 Samarinda ini menyampaikan pesan menjaga lingkungan, lewat drama jenaka mereka.
Ajang ini merupakan rangkaian dari Jambore Sanitasi yang diikuti 60 peserta, selama tiga hari di Ballroom Hotel Mesra Internasional. Selain mendapat bimbingan tentang sanitasi, seluruh peserta juga melakukan kunjungan ke berbagai wisata edukatif, seperti ke Kampung Tenun di Samarinda Seberang.
Para pelajar SMP dari berbagai daerah di Kaltim ini, juga berkesempatan mengunjungi gedung Kaltim Post Samarinda, yang juga merupakan media partner kegiatan ini.
sumber : http://www.kaltimpost.co.id (*/man/ibr/k1)