BANDAR LAMPUNG: Akses Sanitasi Masih Rendah

sigerus
0
TANJUNGKARANG PUSAT (Lampost.co): Akses masyarakat terhadap sanitasi (penyediaan air minum) layak di Indonesia terbilang rendah, yakni hanya 69% di perkotaan dan 50% di perdesaan.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pengairan dan Permukiman Provinsi Lampung Erwin Hamdani yang dibacakan Satker Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) Zulkarnain pada pembukaan Jambore Sanitasi 2013 di Hotel Emersia, Bandar Lampung, Jumat (10-5).

Untuk meningkatkan air minum bersih serta terwujudnya permukiman yang sehat, bersih, bebas sampah, Kementerian Pekerjaan Umum berupaya meningkatkan akses sanitasi yang baik dengan menyasar para pelajar SMP. Antara lain melalui pemilihan Duta Sanitasi 2013 dengan menggelar lomba karya tulis, poster, dan penyuluhan tingkat SMP se-Lampung. Kegiatan bertema Bersama kita peduli sanitasi dan air minum ini dilakukan untuk mempercepat pencapaian MDG's 2015.

Dalam kegiatan ini juga dicanangkan Gerakan Indonesia Berseri "Ayo Hidup Bersih dan Sehat" oleh Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) yang diwakili istri Wamen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kuntari Sapta Mirwanda. Pencanangan ini menyasar pada sekolah-sekolah.

Dipilihnya kalangan pelajar sebagai duta sanitasi, menurut Zulkarnain, karena anak adalah unsur masa depan bangsa yang mampu menjadi agen perubahan sehingga dalam kampanye itu mereka menjadi bibit sentral pembinaan terhadap sanitasi.

"Anak juga yang paling mudah terkena dampak dari baik atau buruknya sanitasi. Karena itu lebih bagus jika anak-anak mengenal kesadaran sanitasi yang baik sejak dini," ujarnya. Peran aktif anak-anak sebagai kelompok berpengaruh juga akan mendorong percepatan perubahan perilaku masyarakat di bidang sanitasi. 

Berharap Komitmen Pemerintah Hal senada dikatakan Ketua Umum Kaukus Perempuan dan anggota Komisi V DPR RI Usmawati. Menurutnya, kesadaran masyarakat menghemat air bersih kini semakin berkurang. Karena itu perlu dilakukan kampanye menjaga kebersihan dari yang terdekat. Dimulai dari memilah sampah organik dan anorganik. "Dengan memilah sampah organik dan anorganik, sampah bisa bermanfaat dan menghasilkan," ujarnya.

Melalui kegiatan Jambore Sanitasi 2013 ini, diharapkan pemerintah daerah berkomitmen meningkatkan kepedulian terhadap sanitasi untuk mendukung penyediaan air baku berkualitas.

Istri Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Sri Widayanti mengatakan Lampung memiliki bibit-bibit generasi muda potensial. Tahun 2012 lalu, beberapa pelajar Lampung berhasil menjuarai lomba karya tulis dan poster tingkat nasional. "Semua itu membuktikan Lampung memiliki bibit andal," kata Sri Widayanti. 

Pemilihan Duta Sanitasi 2013 tingkat Provinsi Lampung diikuti 42 peserta untuk lomba karya tulis dan 42 peserta lomba poster. Pemenang I—III akan mewakili Lampung di kegiatan serupa tingkat nasional. Para duta sanitasi 33 provinsi ini akan menjadi mitra pemerintah daerah dalam melaksanakan kampanye dan edukasi sanitasi di daerah. (CR-4/K-1)


sumber : http://lampost.co/berita/bandar-lampung-akses-sanitasi-masih-rendah-

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)