
Satker PPLP Kalteng tahun ini kembali menggelar kegiatan kampanye dan edukasi peningkatan kepedulian penyehatan lingkungan permukiman, dengan target pelajar SD dan SMP. Ada 3 kegiatan kampanye, lomba pilah sampah, Jambore Duta Sanitasi, dan kampanye untuk organisasi perempuan.
PALANGKA RAYA – Untuk memperkenalkan pengelolaan sampah dengan metode 3R, Reduce, Reuce, dan Recycle, Sabtu (11/5) lalu, Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (Satker PPLP) menggelar sosialisasi pilah sampah untuk 3R, di Sanggat Pramuka Peduli Kwarda Kalteng, Jalan KS Tubun Palangka Raya. Kegiatan itu diikuti sekolah-sekolah peserta lomba duta sanitasi dan 3R. Kegiatan ini dibuka Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng Guntur Talajan.
Ketua panitia kegiatan, Cheria Yuliyesty mengungkapkan, Jambore Duta Sanitasi akan digelar pada 13-16 Mei 2013 di Palangka Raya. Sementara lomba 3R akan dilaksanakan dalam beberapa tahap, dimulai Juni dan berakhir pada November 2013. SD yang akan bersaing dalam lomba 3R tahun ini, SDN 11 Palangka, SDN 2 Panarung, SDN 5 Panarung, SDN 6 Pahandut, SDN 4 Langkai, SDN 9 Palangka, dan SD Muhammadiyah.
Sementara peserta SMP, terdiri atas SMPN 7, SMPN 12, SMP Islam Nurul Ihsan, MTs Islamiyah, MTs Fathul Jannah, SMP Nathania, dan SMP Katolik Santa Maria. Kegiatan ini melibat 14 orang penilai, berasal dari 6 instansi dan 2 media massa, salah satunya Harian Umum Tabengan.
Guntur Talajan dalam sambutannya, pada kegiatan sosialisasi itu, mengatakan, persoalan sampah di perkotaan perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak. Selain menimbulkan pencemaran udara, sampah juga menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia, menyebabkan banjir akibat drainase tersumbat sampah.
Pengenalan sampah dengan paradigma baru diperlukan sejak dini, khususnya anak-anak. Sebab mereka merupakan generasi penerus bangsa an merupakan segmen masyarakat yang paling terkena dampak dari buruknya sanitasi persampahan. Dengan pembinaan yang tepat sejak dini, diharapkan pengaruh baik itu berlanjut hingga usia dewasa.
Guntur berharap sekolah-sekolah peserta berperan aktif dalam program ini. “Semoga anak-anak dan guru dapat melakukan pengolahan sampah yang baik di sekolah, dan dapat menularkan kepada keluarga dan masyarakat sekitar,” kata Guntur. mel